Chairil Anwar, kini judul puisi ini menjadi nama Almamater-ku
DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
MAJU
Ini
barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan
tanda menyerbu.
Sekali
berarti
Sudah itu
mati.
MAJU
Bagimu
Negeri
Menyediakan
api.
Punah di
atas menghamba
Binasa di
atas ditindas
Sesungguhnya
jalan ajal baru tercapai
Jika
hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang