Cerita Putih Abu-Abuku; Part 2

Baik, kisah kali ini akan kita mulai dari sore hari seusai upacara serah terima yang sudah dibahas di postingan sebelumnya Cerita Putih Abu-Abuku; Part 1

Mulai merapikan barak (tempat tidur bertingkat.red) dengan seprei putih polos, merapikan pakaian seragam dan baju harian, dan beberapa perkakas lainnya, tak lupa merapikan meja belajar. Tahukah kalian bahwa semuanya itu ada aturannya? 



Misalnya barak, seprei harus kencang, dengan aturan jika uang koin dilemparkan ke atasnya akan memantul kembali, sebagai bukti seprei yang dipasang kencang ke kasurnya. Lalu tata letak bantal, guling, dan selimut yang sudah baku. *aku masih memakai aturan tata letak barak ini hingga saat ini. 

Lalu untuk lemari, atau kami menyebutnya PUDD. Lemari dua pintu berwarna hitam ini memiliki tiga kolom di dalam masing-masing pintunya. Di pintu sebelah kanan bagian paling atas diperuntukkan untuk baju seragam, dengan urutan dari paling atas hingga paling bawah adalah seragam putih abu-abu, seragam pramuka, seragam PDL, dan terakhir seragam PDH. Antara pakaian atas dengan pakaian bawah di pisah berdampingan kiri-kanan, dengan ketentuan jarak antara keduanya yaitu dua jari. Lalu untuk pakaian bawah, lipatan garis tengah rok SMA-nya harus sejajar dari atas hingga bawah, untuk seragam atas, garis tenga seragam juga harus sejajar dari atas hingga bawah. 



Di pintu sebelah kanan kolom kedua, diperuntukkan untuk seragam kerohanian, seragam olah raga, seragam smapta, perlengkapan ibadah seperti mukena atau sarung serta sajadah, dan seprei. Tetap dengan aturan atasan dan bawahan dipisah dengan jarak dua jari. 

Di pintu sebelah kanan kolom ketiga diperuntukkan untuk pakaian dalam, masih tetap dengan aturan jarak setiap item adalah dua jari. 

Pindah ke pintu sebelah kiri kolom pertama, diperuntukkan untuk aksesoris dan perlengkapan seragam, seperti gesper, baret PDH, topi seragam PDL, topi seragam pramuka, topi seragam putih abu-abu, dasi seragam putih abu-abu, kacu seragam pramuka, dasi seragam PDH, kopelrim seragam PDL, pangkat seragam PDH, name tag seragam PDH ,wings, lencana. 

Lalu pintu sebelah kiri kolom kedua diperuntukkan untuk makanan ringan dan minuman untuk cemilan siswa/i. 

Pintu sebelah kiri kolom ketiga diperuntukkan untuk buku-buku referensi mata pelajaran SMA. 

Di bawah PUDD sudah tersedia tempat sepatu dengan urutan dari kanan ke kiri adalah sepatu hitam untuk seragam hari senin-jumat. Lalu sepatu olahraga berwarna putih, dilanjutkan dengan sepatu PDH, dan terakhir sepatu PDL. 

Untuk meja belajar sendiri, aturannya agak ringan, yang penting rapi 

Ribet ya? Awalnya aku juga berpikir demikian, namun setelah lama menjalaninya, justru aku mengerti, aturan-aturan seperti itu hanya untuk membiasakan aku agar rapi. Dan, ya…efeknya terasa hingga kini aku duduk di bangku kuliah.



Bersambung...