Menyeduh Rindu; Cangkir Kelima

Hai tuan, apakah matahari menyapamu pagi ini? Apakah wajahmu dibelainya dengan hangat? Aku merasakan senyummu di antara semburat jingga kali ini

Hai tuan yang membubuhi hatiku dg racun rindu. Sore ini daku melukis wajahmu di sketsa jiwaku. Sudikah kau melihat sejenak?

Hai tuan yang memiliki hatiku, senja ini aku melihat siluetmu di antara awan yang berarak jingga

Mencari sebuah nama, mencari cerita, akankah berakhir dengan cinta atau justru luka?