Menyeduh Rindu; Cangkir Ketujuhbelas
Hai kamu, selamat tidur. Maaf aku yang selalu merindu, apa daya aku terlanjur menyayangimu. Tentang bagaimana kamu, kuserahkan teka-tekinya pada waktu.
Hanya jika kau mengerti. Aku menyayangimu bahkan ketika kini perlahan aku tahu, perasaan ini hanya milikku sendiri.
Hanya jika kau mengerti. Aku menyayangimu bahkan ketika kini perlahan aku tahu, perasaan ini hanya milikku sendiri.