Cangkir Rindu; Kopi Hitam Kelima
Memelukmu saat ini seperti memeluk angin di pinggir pantai, atau memeluk awan di atas gunung. Ada, namun hampa. Nyata, namun tak terasa. Bukan, bukan kau yang tiba-tiba menjadi fana. Hanya aku yang masih kehilangan jiwa. Entahlah. Kematianku beberapa waktu lalu seperti menaruh ragaku jauh sekali dari jiwa. Sehingga kini ketika hidup kembali menyapa, aku seperti pigura tanpa warna. ~Adaraga