Pelukan Belati
"Bila...kau sangup untuk melupakan dia, biarkan aku hadir dan menata ruang hati yg tlah tertutup lama. Jika...kau masih ragu untuk menerima, biarkan hati kecilmu bicara karna ku yakin kan datang saatnya, kau jadi bagian hidupku..." Tulus - 1000 Tahun Lamanya
"Dan ku bertanya, maukah kau terima pinangan tanpa sisa cinta yg lain" Kahitna - Tak Sebebas Merpati
Nyanyian merdu yg kau nyanyikan tanpa modus apapun, lalu mengapa terasa sesak di dada? Seperti tertohok tepat di ulu hati. Tahukah kau rasanya? Lalu matamu menatap dalam, menyelami telaga hitam ditengah kolam putih mataku. Kala itupun kau tahu. Kau tahu perang yang berkecamuk di kedalaman sana. Amukan ombak di dasar samudera, deru tombak di taman angkara, dera tangis di kubur asa.
Kau mengangguk, mencoba memelukku. Aku mematung. Tak menolak, pun tak membalas peluk. Sendu sorot pandangmu, mencoba mengerti. Batarayudha yang berlangsung dalam diriku, yang aku pun tak tahu kapan kan berakhir.
Kau mengangguk, mencoba memelukku. Aku mematung. Tak menolak, pun tak membalas peluk. Sendu sorot pandangmu, mencoba mengerti. Batarayudha yang berlangsung dalam diriku, yang aku pun tak tahu kapan kan berakhir.
Berkali kucoba redakan amuk tsunami, berakhir dengan aku yang hanyut terombang-ambing ragu. Aku pernah mati. Dan lalu hidup kembali. Namun menyisakan palung di tengah dada. Berkali kukatakan, aku terjerat. Kau kukuh membalas, kau kan menunggu dan menemaniku melepas jerat. Aku.. aku.. aku.. yang ragu, mampukah aku melepaskan diri dari jerat kasat mata yang tak tampak? Yang aku sendiri mungkin tak sadar menjeratkan diri. Masihkah kau setia memelukku? Atau kemudian perlahan kau melepas karna lelah? Entahlah.
Dan pedang masih terus beradu melebarkan luka.