Email untuk Elaine
Disclaimer: All characters and information appearing in this work are fictitious. Any resemblance to real persons, location, and information, is purely coincidental.
Lilian Panduwinata <lilian.panduwinata@mail.com> Jan 17, 2018, 9.10 AM
Lilian Panduwinata <lilian.panduwinata@mail.com> Jan 17, 2018, 9.10 AM
to elainelee
Dear Elaine,
Bagaimana kabarmu di sana? Bagaimana cuaca di Cardiff? Masih sendu seperti biasanya kah? Ah, aku sangat merindukanmu. Sepi sekali di sini tidak ada teman bercerita. Bagaimana bahasa Indonesiamu? Kau tidak melupakannya kan? Jangan bilang kau menggunakan Google Translate untuk membaca emailku -_-
Oh! Bagaimana pekerjaanmu? Apakah menyenangkan? Kuharap begitu. Karena aku sedikit bingung di sini. Kau tahu, Elaine, aku baru mendapatkan klien. Dan kini perasaanku campur aduk karena itu. Dia anak yang cerdas, sangat cerdas. Dia bisa menyelesaikan soal trigonometri dengan mudah. Oya, dia masih kelas 3 SMP. Selain itu, dia bisa memainkan lagu-lagu Yiruma hanya dengan sekali dengar. Ah...ada banyak sekali hal mengagumkan yang bisa dilakukannya. Hanya saja, dia sangat jarang masuk sekolah, Elaine. Dalam sebulan saja, dia bisa hanya masuk selama 10 hari. Nilai-nilai akademiknya jauh di bawah standar karena walaupun nilai ujiannya 100, tapi nilai-nilai tugas dan sikapnya nol besar. Ha! Kau benar, asumsi pertamaku adalah gifted with underachievement. Too obvious, huh?
Hahaha... dan aku segera menyesal. Ternyata masalahnya tidak sesederhana itu. Pengasuhan, konflik orang tua, konflik saudara, dan banyak hal yang melatarbelakangi masalahnya justru membuatku sesak, Elaine. Aku sedang berpikir untuk me-refer-nya ke kolega lain saja. Bagaimana menurutmu? Ah...aku sangat merindukan advice-advicemu.
Regards,
Lilian
-------------------------------------------------------
Lilian Panduwinata, S.Psi., M.Psi., Ph.D
Assistant Professor
Psy-Ed Center
Indonesia
Email: lilian.panduwinata@mail.com
***
_________________________________________________________________________________________________________________________________
Lilian Panduwinata <lilian.panduwinata@mail.com> Feb 9, 2018, 10.11 AM
to elainelee
Dear Elaine,
Jangan pernah bosan ya dengan curhatanku. Terima kasih banyak advicemu tempo hari. Ya, aku terus melanjutkan kasus ini. Dan...aku semakin sesak, Elaine.
Aku sudah melakukan asesmen lanjutan. Kau tahu? Anak ini jelas cerdas, ayah dan ibunya bukan orang sembarangan, mereka sangat berpendidikan. Dan menurunkan gen superior itu ke anak-anaknya. Em... tidak semua memang. Kakak si anak menderita down syndrome. Tebak kenapa? Karena ibu harus emergency delivery setelah dipukul oleh ayahnya. Ya! Ibunya korban domestic violence. Tidak berhenti di sana. Ayahnya juga selingkuh. Bahkan terang-terangan membawanya ke rumah dan diperkenalkan ke istri dan anak-anaknya! Aku ingin berkata kasar !@#$%&
Tapi ibunya benar-benar tidak berdaya, Elaine. Ya Tuhan. Dia sangat cantik. Aku tidak habis pikir mengapa si ayah tega berselingkuh (?) Lalu...anak ini juga memiliki adik perempuan. Kau mau bumbu lagi untuk serial drama ini? Sang adik anak yang cerdas dan selalu berprestasi. Dan... sang ayah hanya mengapresiasi si adik ini. Entah kenapa (?)
Elaine, yang membuatku sesak adalah, si anak bercerita padaku bahwa dia tidak ingin jadi pintar, dia tidak mau berprestasi, dia tidak suka sekolah, karena dia takut akan menjadi seperti ayahnya. Dia bercerita dengan sorot mata yang penuh kebencian dan tubuh yang gemetar karena marah, Elaine. Ia menangis sekali, ketika bercerita tentang ibunya yang sering dilihatnya menangis seorang diri ketika malam hari. Elaine, dia anak yang sangat baik. Anak yang sangat menakjubkan. Dia tahu itu, dan dia takut akan itu.
Aku masih memberikan konseling dan intervensi untuk si anak dan ibunya. Aku sangat berharap dapat membantu mereka. Doakan aku Elaine.
Ah ya, bagaimana kabar Chris? Dia belum juga memberimu cincin? Bagaimana kalau kau saja yang memberikannya? Itu termasuk emansipasi, bukan? Haha... kalian sangat menggemaskan. Ku tunggu kabar baiknya ya XOXO
Regards,
Lilian
-------------------------------------------------------
Lilian Panduwinata, S.Psi., M.Psi., Ph.D
Assistant Professor
Psy-Ed Center
Indonesia
Email: lilian.panduwinata@mail.com
***
_________________________________________________________________________________________________________________________________
Dear Elaine,
Aaaaa...I'm truly happy for you. Finally, huh? Thank you for the invitation. I'll come. With Bima and Dio, of course! See you soon darl
But first, I think I need to finish my business here. Do you know? The father of a gifted child with underachievement that I told you, came to my office and made a fuss. He said that I disturbing his household. Because after taking part in a session with me, his wife and the child became bolder at him, they were not obedient anymore. Even though I'm an educational psychologist, of course the intervention that I give is about the education of the child, with the help of his mother, because the cooperative one is only the mother. I did not give family counseling at all, because indeed it was not my expertise. So now the mother is forced to stop my session. But she promised to continue alone at home. For the sake of her child.
And now it has entered the national examination period here. I really hope the child gets good results. Because I know he's smart. And I also hope that his mother will find the courage to support and protect her children.
Ah ... I always think of Dio throughout this case. Can I and Bima be good parents for Dio? Can I and Bima support Dio to optimize his abilities? Elaine, marriage is beautiful, but it is very hard on the responsibility. Especially if you are already a parent. Haha ... but I'm sure you and Chris will be a wonderful couples and great parents.
See you in your white dress. ILU.
Regards,
Lilian
-------------------------------------------------------
Lilian Panduwinata, S.Psi., M.Psi., Ph.D
Assistant Professor
Psy-Ed Center
Indonesia
Email: lilian.panduwinata@mail.com
***
_________________________________________________________________________________________________________________________________
to elainelee
Dear Elaine,
Jangan pernah bosan ya dengan curhatanku. Terima kasih banyak advicemu tempo hari. Ya, aku terus melanjutkan kasus ini. Dan...aku semakin sesak, Elaine.
Aku sudah melakukan asesmen lanjutan. Kau tahu? Anak ini jelas cerdas, ayah dan ibunya bukan orang sembarangan, mereka sangat berpendidikan. Dan menurunkan gen superior itu ke anak-anaknya. Em... tidak semua memang. Kakak si anak menderita down syndrome. Tebak kenapa? Karena ibu harus emergency delivery setelah dipukul oleh ayahnya. Ya! Ibunya korban domestic violence. Tidak berhenti di sana. Ayahnya juga selingkuh. Bahkan terang-terangan membawanya ke rumah dan diperkenalkan ke istri dan anak-anaknya! Aku ingin berkata kasar !@#$%&
Tapi ibunya benar-benar tidak berdaya, Elaine. Ya Tuhan. Dia sangat cantik. Aku tidak habis pikir mengapa si ayah tega berselingkuh (?) Lalu...anak ini juga memiliki adik perempuan. Kau mau bumbu lagi untuk serial drama ini? Sang adik anak yang cerdas dan selalu berprestasi. Dan... sang ayah hanya mengapresiasi si adik ini. Entah kenapa (?)
Elaine, yang membuatku sesak adalah, si anak bercerita padaku bahwa dia tidak ingin jadi pintar, dia tidak mau berprestasi, dia tidak suka sekolah, karena dia takut akan menjadi seperti ayahnya. Dia bercerita dengan sorot mata yang penuh kebencian dan tubuh yang gemetar karena marah, Elaine. Ia menangis sekali, ketika bercerita tentang ibunya yang sering dilihatnya menangis seorang diri ketika malam hari. Elaine, dia anak yang sangat baik. Anak yang sangat menakjubkan. Dia tahu itu, dan dia takut akan itu.
Aku masih memberikan konseling dan intervensi untuk si anak dan ibunya. Aku sangat berharap dapat membantu mereka. Doakan aku Elaine.
Ah ya, bagaimana kabar Chris? Dia belum juga memberimu cincin? Bagaimana kalau kau saja yang memberikannya? Itu termasuk emansipasi, bukan? Haha... kalian sangat menggemaskan. Ku tunggu kabar baiknya ya XOXO
Regards,
Lilian
-------------------------------------------------------
Lilian Panduwinata, S.Psi., M.Psi., Ph.D
Assistant Professor
Psy-Ed Center
Indonesia
Email: lilian.panduwinata@mail.com
***
_________________________________________________________________________________________________________________________________
Lilian Panduwinata <lilian.panduwinata@mail.com> April 11, 2018, 10.11 AM
to elainelee
to elainelee
Dear Elaine,
Aaaaa...I'm truly happy for you. Finally, huh? Thank you for the invitation. I'll come. With Bima and Dio, of course! See you soon darl
But first, I think I need to finish my business here. Do you know? The father of a gifted child with underachievement that I told you, came to my office and made a fuss. He said that I disturbing his household. Because after taking part in a session with me, his wife and the child became bolder at him, they were not obedient anymore. Even though I'm an educational psychologist, of course the intervention that I give is about the education of the child, with the help of his mother, because the cooperative one is only the mother. I did not give family counseling at all, because indeed it was not my expertise. So now the mother is forced to stop my session. But she promised to continue alone at home. For the sake of her child.
And now it has entered the national examination period here. I really hope the child gets good results. Because I know he's smart. And I also hope that his mother will find the courage to support and protect her children.
Ah ... I always think of Dio throughout this case. Can I and Bima be good parents for Dio? Can I and Bima support Dio to optimize his abilities? Elaine, marriage is beautiful, but it is very hard on the responsibility. Especially if you are already a parent. Haha ... but I'm sure you and Chris will be a wonderful couples and great parents.
See you in your white dress. ILU.
Regards,
Lilian
-------------------------------------------------------
Lilian Panduwinata, S.Psi., M.Psi., Ph.D
Assistant Professor
Psy-Ed Center
Indonesia
Email: lilian.panduwinata@mail.com
***
_________________________________________________________________________________________________________________________________
Lilian Panduwinata <lilian.panduwinata@mail.com> August 20, 2018, 10.11 AM
to elainelee
to elainelee
Dear Elaine,
AAAAAAA... aku bahagia sekali, Elaine. Kau ingat anak gifted with underachievement yang pernah aku ceritakan? Dia masuk SMA favorit dan mendapatkan prestasi yang baik. Aku dikirimi fotonya sedang memegang medali Olimpiade Matematika. Ah, ibunya sedang dalam gugatan cerai untuk ayahnya. Dia membuka firma hukum sendiri sekarang. Si anak bahkan menemukan kemampuan sang kakak yang down syndrome, jadi sekarang sang kakak sudah bisa produktif. Dia juga bersaing ketat dengan adik perempuannya. Dia sangat menyayangi saudara-saudaranya.
Kau tahu? Aku bahagia, karena dengan sedikit bantuanku, mereka kini menemukan keberanian, kebahagian, bahkan keberhasilan (mungkin?). Apakah kau juga merasakan hal yang sama, Elaine? Ketika kau berhasil menyelesaikan kasus? Aku tidak tau bagaimana perasaanku jika gagal menyelesaikan kasus. Mungkin akan ada banyak kegagalan yang akan kuhadapi nanti. Tapi satu keberhasilan ini akan selalu menjadi cambuk penyemangat, bukan begitu Elaine?
By the way, kau masih betah berdua saja? Aku saja akan segera berempat nih. Haha... aku hamil anak kedua, Elaine! Dan kali ini perempuan. Kita jadi ngga mau besanan?
Regards,
Lilian
-------------------------------------------------------
Lilian Panduwinata, S.Psi., M.Psi., Ph.D
Assistant Professor
Psy-Ed Center
Indonesia
Email: lilian.panduwinata@mail.com
***
Lilian
-------------------------------------------------------
Lilian Panduwinata, S.Psi., M.Psi., Ph.D
Assistant Professor
Psy-Ed Center
Indonesia
Email: lilian.panduwinata@mail.com
***