Never Grow Up by Jackie Chan and Zhu Mo

Re-Re Book
(Book Review and Resume)
What book I've read?
What statement I highlighted?
What the lesson I learned from the book?
Here I write down that all.



Dulu aku baca buku biografinya Chairil Tanjung dan Anies Baswedan, cuma beberapa halaman, aku sudah merasa bosan. Tapi kemarin setelah baca What I Know for Sure by Oprah Winfrey, aku baru menemukan keseruan dan nikmatnya baca biografi dan memoir dari tokoh-tokoh besar. Jadi, akhirnya coba cari ebook biografi dan memoir, dan buku ini menarik perhatianku. Biografi dari tokoh perfilman China yang aku yakin hampir semua orang di Indonesia pernah menonton setidaknya satu film-nya. Jackie Chan.

Dan, setelah dipikir-pikir, sepertinya aku harus mengulang membaca bukunya Chairil Tanjung dan Anies Baswedan itu. Wkwk...

Here we go...

Jackie Chan lahir dari keluarga miskin dengan nama asli Chan Kong-Sang yang berarti "lahir di Hong Kong". Ayah Jackie adalah seorang chef yang bekerja di rumah seorang ambasador Perancis di China. Sementara ibu Jackie adalah seorang asisten rumah tangga di rumah yang sama. Jackie Tumbuh di Victoria Peak yang merupakan kawasan elit ambasador asing di China.
Jackie sudah menekuni martial art sejak kecil, awalnya ia hanya mengikuti ayahnya yang rutin berolahraga dan melatih kemampuan bela dirinya setiap pagi.
Saat lahir, Jackie hampir dijual oleh orang tuanya karena mereka tidak memiliki uang untuk menebus biaya persalinan.
Jackie menekuni martial arts juga karena ia merasa sebagai anak miskin, ia harus punya sesuatu untuk membela dan melindungi dirinya, ia harus memiliki sesuatu yang dapat diandalkan dari dirinya. Oleh karena itu, kemudian Jackie tumbuh menjadi anak yang ditakuti di Victoria Peak karena kemampuan bela dirinya. Hingga akhirnya Jackie mengalami kekalahan pertama ketika berkelahi dengan anak seorang ambasador di usia enam tahun. Sejak saat itu, ia terus melatih kemampuannya untuk menjamin ia takkan pernah kalah lagi di masa depan.

Jackie tidak menyukai sekolah, sehingga ia akhirnya tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Jackie menyesali hal tersebut, karena di kemudian hari ia menyadari bahwa pendidikan membawamu pada kehidupan yang lebih baik dan terhormat. Oleh karena itu pulalah kemudian Jackie mendirikan Dragon Foundation dan membuat sekolah di berbagai pelosok dunia untuk menjamin anak-anak kurang beruntung tersebut dapat mengenyam pendidikan.
Jackie yang tidak bersekolah pun dimasukkan ayahnya ke China Drama Academy (CDA) yang merupakan boarding school. Hal ini dilakukan ayahnya dengan asumsi bahwa walaupun tidak sekolah, Jackie setidaknya harus memiliki kemampuan yang dapat digunakannya untuk mendapatkan uang di masa depan. Dikarenakan Jackie sangat menyukai seni bela diri, maka ayah Jackie memutuskannya untuk memasukkan Jackie ke CDA. Selain itu, ayahnya memasukkan Jackie ke CDA dengan mempertimbangkan tempat tinggal bagi Jackie karena ia dan istrinya harus pindah ke Australia dan menjadi chef di rumah seorang kaya di sana yang menjanjikan pendapatan yang lebih baik.

Di CDA ini, Jackie diberi nama Yuen Lou, dan masuk dalam kelompok performer opera Peking, Lucky Seven. Melalui kegiatannya bermain opera inilah Jackie bertemu dengan Chang yang menjadi cinta pertamanya. Chang adalah seorang performer opera yang terkenal. Sayangnya, penolakan dari ayah Chang membuat Jackie muda jadi gila kerja dan hura-hura untuk membuktikan dirinya. Akan tetapi, hal ini membuat Jackie kemudian kehilangan Chang.

Setelah opera Peking kehilangan masa jayanya, Jackie mulai memasuki dunia perfilman sebagai stuntman. Jackie menunjukkan komitmennya sebagai stunt bahkan ketika ia diminta untuk berakting sebagai mayat yang mengharuskannya untuk menahan nafas dan menjaga tubuhnya agar tidak bergerak dalam waktu yang cukup lama. Jackie juga selalu memperhatikan semua yang dilakukan aktor, direktur aksi, sutradara, maupun produser selama di lokasi shooting, ia berharap dapat menjadi salah satunya di kemudian hari. And guess what? He became all of them, actor, action director, film director, and producer.
Beberapa kali menjadi stunt (bahkan stunt Bruce Lee) Jackie akhirnya dilirik sebagai lead actor, ia digadang-gadang sebagai the next Bruce Lee. Akan tetapi ia gagal. Gaya film Bruce Lee tidak cocok dengan imej-nya, sehingga Jackie tidak dapat memainkan perannya dengan totalitas. Pendapat dan masukannya pada sutradara atau produser, tidak didengarkan. Mengetahui itu, orang tua Jackie menyarankan padanya untuk datang ke Australia. Di sana, Jackie sempat bekerja serabutan selama beberapa waktu, sampai akhirnya ia dimendapat panggilan untuk menjadi direktur aksi sekaligus lead actor. Ia berpikir akan memiliki lebih banyak keleluasaan kali ini dan mengambil kesempatan itu. Sayangnya, ternyata proyek film itu pun gagal. Jackie kembali ke Australia. Ia mulai memiliki pekerjaan yang cukup untuk menghidupinya serta beberapa teman, namun ia tidak merasa bahagia. Akhirnya dengan dukungan sang ibu, Jackie menerima tawaran untuk menjadi lead actor sekaligus direktur aksi. Jackie juga diberi kebebasan untuk berkarya. Setelah itu, lahirlah Drunken Master dan Jackie Chan Films lainnya.

Segera setelahnya, Jackie memperoleh popularitas dan kekayaan. Jackie sempat besar kepala dan mulai melakukan atau membeli hal-hal yang tak bisa dilakukan atau tak bisa dibelinya pada saat masih miskin. Kemudian Jackie berusaha melebarkan sayapnya ke Hollywood. Lagi-lagi sejarah berulang. Jackie diekspektasi menjadi the next Bruce Lee dan tidak memiliki keleluasaan untuk berekspresi dan berimprovisasi, sehingga film itupun gagal. Jackie memutuskan untuk menaklukan dunia perfilman China dan Asia lebih dahulu. Maka kemudian ia dikenal dengan ciri khasnya, Jackie Chan Films. Yang penuh aksi, komedi. Ia pun dikenal sebagai aktor yang melakukan semua adegan aksi berbahaya tanpa stunt. Karena itu pulalah Jackie mengalami cedera hampir di sekujur tubuhnya. Dari pengalamannya, Jackie paham sulitnya menjadi stunt. Oleh karena itulah Jackie selalu berterima kasih dan mengapresiasi tim stunt-nya dan seluruh stunt di dunia pada setiap award yang ia terima.
Jackie juga berusaha selalu royal pada tim stunt-nya. Ia tidak pernah membiarkan stunt melakukan adegan aksi berbahaya yang ia sendiri tidak dapat, tidak yakin, dan tidak mau melakukannya. Ia selalu berusaha memastikan keamanan bagi stunt-nya.

Salah satu yang disukai Jackie dari profesinya sebagai aktor adalah ia dapat mewujudkan mimpi-mimpi masa kecilnya menjadi polisi, agen rahasia, dan sebagainya, walau hanya di film. Walaupun demikian, Jackie juga memahami sisi gelap dunia entertainment seperti judi, narkoba, seks, dan lainnya. Untungnya ia terjung ke dunia entertainment di udia muda dan tanpa ada yang untuk dipertaruhkan. Kini ia memahami semua skema busuk yang dilakukan orang-orang untuk menjatuhkannya.

Jackie menikahi Joan Lin yang seorang aktris karena 'kecelakaan' sehingga melahirkan Jaycee di California. Awalnya Jackie menaruh curiga bahwa Joan adalah gold digger. Sampai akhirnya Jackie sadar betapa tulusnya Joan padanya. Bahkan ketika ia tersangkut skandal perlingkuhan hingga menghamili wanita lain, Joan dan Jaycee memaafkannya. Jackie mengaku bahwa ia bukanlah suami dan ayah yang baik, karena ia melakukan banyak kesalahan dan seringkali terlalu sibuk mengejar ambisinya. Akan tetapi ia bersyukur karena Joan dan Jaycee selalu menunjukkan dukungan mereka. Ia sadar bahwa ia dan keluarganya tidak hidup normal seperti orang-orang pada umumnya, tapi ia yakin bahwa ia dan keluarganya cukup bahagia.

Jackie pernah diundang secara pribadi oleh Sylvester Stallone untuk menghadiri salah satu premiere film-nya. Di sinilah Jackie bermimpi untuk benar-benar menaklukan Hollywood dan memiliki bintang di Walk of Fame. Mimpi ini satu per satu diwujudkannya. Jackie mengukuhkan dirinya dan tim stunt-nya sebagai panutan aktor aksi dan stuntman di seluruh dunia.

Jackie adalah seorang perfectionist. Ia bersedia mengeluarkan banyak uang dan meluangkan banyak waktu untuk membuat film yang bagus menurut standarnya. Dan menurut Jackie sendiri, ia memiliki standar yang tinggi. Oleh karena itulah, Jackie menjadi direktur/sutradara/produser sekaligus investor dalam setiap film-nya.

Dalam kurang lebih 200 proyeknya, Jackie telah melakukannya di berbagai belahan dunia. Jackie berusaha menghormati budaya dan penduduk lokal tempat ia melakukan shooting film. Jackie berusaha menjaga nilai sejarah dan keindahan tempat atau lingkungan lokasi shooting-nya. Hal ini karena Jackie percaya bahwa ketika kamu menghormati orang lain, kamu akan kembali dihormati oleh orang lain pula. Jackie membuat film Chinese Zodiacs selama tujuh tahun, dengan harapan bahwa peninggal sejarah suatu negara yang tersebar di seluruh dunia akibat peperangan dan penjarahan di masa lalu dapat dikembalikan ke negara asalnya. Secara spesifik Jackie membuatnya untuk harta nasional China yang tersebar di seluruh dunia, namun akan lebih membahagiakan jika ini dapat menyadarkan lebih banyak orang dan berdampak pada harta nasional negara-negara lainnya.

Karena berasal dari keluarga miskin, setelah kaya dan memiliki segalanya, Jackie menjadi sangat royal. Ia seringkali membeli barang-barang mahal tanpa berpikir panjang, bahkan ia membelinya dalam jumlah besar sekaligus. Sebagian untuk dikoleksi, sebagian lagi untuk dihadiahkan pada orang lain. Hingga kemudian, Jackie terjun dalam dunia charity tanpa sengaja. Akan tetapi, sejak saat itu Jackie jadi menikmati dan menemukan kebahagian melalui kegiatan charity. Ia menyadari bahwa dunia menjadi lebih indah dengan berbagi.

Buku ini mengajarkan banyak hal. Seorang laki-laki biasa yang kini menjadi sangat luar biasa karena kerja kerasnya, komitmennya, dan orang-orang di sekitarnya. Ini memberikan harapan pada banyak orang bahwa kita pun dapat mewujudkan mimpi-mimpi kita selama kita tidak menyerah dengan usaha kita, berpegang pada komitmen kita, dan bekerja sama dengan orang-orang baik.


Book details:
Author: Jackie Chan and Zhu Mo
Year: 2018
Publisher: Gallery Books