Berpaling dari KDrama ke CDrama 😝
Waktu kuliah S2, 2019an, aku dikenalkan to the new dramaland. Setelah berjibaku dalam drama Korea sekian lama sejak SMA, oleh Nisa, aku direkomendasiin beberapa drama China. Kayaknya duluuu banget, aku suka nonton drama Kera Sakti atau film-film Boboho dan Jackie Chan di TV Nasional (Well, setelah mendalami C-Dramaland, baru tahu kalau ada perbedaan antara drama dan film dari mainland China, Hong Kong, dan Taiwan. Zzz...). Intinya, ngga pernah lagi nonton tayangan dari negri tirai bambu itu sejak lama. Baru di masa-masa S2 maren mulai coba dan eeh... jatuh cinta deh eyke.
Awalnya direkomendasiin drama-drama populer semacam Love 020, The Romance of Tiger and Rose, dan The Untamed. Setelah itu mulai deh cari tahu lebih banyak. Ya tentang drama apa aja yang bagus, aktor atau aktris siapa aja yang kualitas proyeknya terjamin, sampai akhirnya ya juga cari tahu budaya dan sejarahnya China. Sama kayak aku mendalami K-Dramaland.
So... ini adalah post pertamaku di blog tentang C-Dramaland.
Awalnya aku mikir mau ngomongin apa ya? Kalau ngomongin dramanya, ugh...banyak banget. Jumlah drama China yang diproduksi dan ditayangkan tiap tahunnya jauh lebih banyak daripada drama Korea. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk ngomongin beberapa drama China yang nyangkut banget di hatiku, sama kayak Reply series dan Hospital Playlist yang jadi pilihan rewatch-ku tiap kali bosan, ngga ada tontonan menarik, atau males mikir mau ngapain. Yapsss...ini beberapa drama China yang entah sudah berapa kali aku rewatch, saking sukanya aku sama dramanya, sama karakternya, sama OST-nya.
First, The Untamed.
Nisa udah ngerekomendasiin drama ini sejak awal, mungkin malah drama pertama yang direkomendasiinnya. Tapi aku ngga nonton-nonton, karena...waktu searching-searching di Google untuk nyari tahu sinopsis dan cast-nya, aku tahu kalau drama ini diangkat dari novel BL. Ogah lah aku nontonnya karena ini bukan preferensiku. Tapi akhirnya di akhir 2020, ketika pandemi Covid melanda, aku yang ngga tahu lagi mau ngapain, akhirnya coba nonton ini. Dan... karma does existed! Aku jatuh cinta! Well, persepsi, prinsip, dan preferensiku terhadap BL tetap sama. Yang aku cinta dari drama ini adalah karakter dan ceritanya. Berangkat dari sini, aku menyelami semua karya MXTX, penulis novel aslinya. Aku ngga begitu suka karya pertamanya, tapi karya kedua dan ketiganya benar-benar ngebuat aku klepek-klepek. Emang benar, seluruh karyanya adalah BL. Tapi....cerita dan karakter ciptaannya benar-benar luar biasa. Aku mengikuti seluruh adaptasi karyanya, mulai dari novel asli, manhua, donghua, live action, fan reaction or fanmade related work.
Gimana yaaa... terlepas dari BL-nya. Karakter-karakter ciptaan MXTX di dua karya yang aku suka ini benar-benar kuat. Ada banyak karakter, tapi semua karakter unforgetable. Bagaimana dia nge-build karakter sedemikian rupa. Lu ngga bisa ngga jatuh cinta dengan karakter-karakter ciptaannya. Seriously!!! Gimana dia menyuguhkan cerita, nabur-naburin bread crumble di tiap-tiap chapter sampai akhirnya semua crumble itu disusun untuk diekspos di momen klimaks. Ugh... gimana dia bisa ngebuat semua karakter yang di-mention-nya matter. Bukan cuma sekadar figuran atau ekstra, tapi benar-benar karakter yang berdampak terhadap cerita. Pokoknya satu aja karakternya ilang, ceritanya ngga akan lengkap. Gimana dia mengemas konsep cinta, patriotisme, moral, kelas sosial, dsb dengan sarkas dan satir tapi apik dan mengena banget ke hati. Di antara tiga novelnya yang udah terbit, novel ketiga TGCF adalah favoritku, live action-nya udah rekaman tapi entah kapan tayangnya, mengingat China nge-banned semua konten bermuatan BL 😅
Second, Nirvana in Fire 1 dan 2.
Dua series ini benar-benar ngebuat standarku terhadap drama kostum atau drama period atau drama kolosal atau drama sejarah China jadi tinggi. Aku nonton dua drama ini di akhir 2021, setelahnya ngga banyak drama dalam kategori ini yang memuaskan visual dan ekspektasiku terhadap plot. Seriously... dua drama ini menyuguhkan karakter cerdas yang kuat banget. Di series pertama, si tokoh utama ngga kuat secara fisik dan martial art, tapi super duper wise dan ahli strategi. Di series kedua, si tokoh utama tampil immature dan penuh flaws di awal cerita dan kemudian develop menjadi general perang yang wise, mature, dan patriotik.
Third, Insect Detective.
Aku suka banget dengan setting cerita yang unik di drama ini, kolaborasi antara PhD di bidang insect dan dokter forensik yang bekerja sama dengan kepolisian untuk memecahkan berbagai kasus. Ngga banyak drama detektif dari China yang memuaskan ekspektasiku terhadap sebuah tontonan misteri dan penuh teka-teki, tapi drama satu ini masuk dalam kriteriaku. Plus... aku suka banget deep voice pemeran utama cowoknya! Aaaakkk...
Beda dengan drama Korea, drama China tuh banyak banget yang di dubbing kan ya aktor-aktrisnya, nah tapi drama-drama yang aku sebutin ini tuh kebanyakan pakai suara asli aktornya, minim banget dubbing.
Akhir-akhir ini aku emang lebih banyak nonton drama China dibanding drama Korea. Karena akutu ngerasa tren drama Korea akhir-akhir ini tuh kayak terlalu ambisius mau menggabungkan berbagai genre dalam satu drama. Drama tentang pengacara, tapi ada hint-hint thriller dan horror-nya. Drama romcom, tapi ada hint misteri dan makjjang-nya. Kan sebal. Eyke nonton mau refreshing tapi disuruh mikir nebak-nebak siapa orang jahatnya, gimana plotnya bakal berkembang. Ugh...
Jadi aku nonton drama China yang benar-benar ringan. Tetap milih sih, ngga yang sampah juga 😂
So... yeah, ketertarikanku pada drama China kali ini sudah lebih dalam lagi.